APA ITU PEPIAS???

PEPIAS merupakan akronim daripada nama Persatuan Pelajar Islam Selangor Darul Ehsan mana sebelum ini dikenali sebagai Persatuan Kebajikan Dan Pendidikan Islam Selangor Darul Ehsan.
PEPIAS telah bertapak sebagai penubuhan yang sah pada tanggal 1 OKTOBER 1992 setelah mula bergerak sejak 1971.


PEPIAS berasaskan DUA GAGASAN iaitu KEBAJIKAN dan PENDIDIKAN ISLAM. PEPIAS lebih menumpukan kepada sasaran sekolah rendah dan sekolah menengah. "meluntur buluh biar dari rebungnya".

PEPIAS telah mempunyai 7 cawangan berdaftar yang mana salah satunya ialah PEPIAS Cawangan Bangi yang bertapak di KUIS, Bangi.

Friday, January 30, 2009

~Konsep Islam tentang Wanita~

Wanita merupakan salah satu kelompok dari makhluk Allah SWT yang paling banyak mendapat sorotan dan perhatian. Karena itu, banyak sekali buku yang telah ditulis oleh para ulama tentang wanita, bahkan di dalam Alquran ada satu surat yang dinamai dengan An-Nisa yang artinya wanita.

Disamping itu, kita juga mengenal adanya gerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita, emansipasi wanita, atau disebut juga pada masa sekarang dengan kesetaraan gender.

Oleh karena itu, menjadi amat penting bagi kita, apalagi para muballig untuk memahami bagaimana konsep Islam tentang wanita agar kita tidak salah paham terhadap wanita serta tidak bingung dengan sepak terjang gerakan perjuangan emansipasi wanita. Dr. Yusuf Qarhawi dalam pengantar buku Qadhaya al-Mar'ah yang ditulis oleh Syekh Muhammad al-Ghazali menyatakan, "Ada dua macam tradisi yang menyelusup ke dalam Islam.

Pertama, tradisi yang diwariskan sejak masa kemunduran peradaban Islam, saat ajaran-ajaran yang benar yang dibawa Nabi saw telah tersembunyi dan digantikan oleh tradisi yang dibuat oleh pikiran dan nafsu manusia. Kedua, tradisi yang datang bersamaan dengan pergumulan pemikiran dan penjajahan peradaban. Tradisi ini merupakan tradisi yang berbeda dengan tradisi yang saat ini sedang berkuasa. Yang pertama bermaksud memenjarakan, dan yang kedua ingin menelanjanginya. Keduanya sangat bertentangan dengan fitrah dan wahyu."

Ada beberapa konsep yang perlu kita pahami di dalam Islam tentang wanita sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah, salah satunya adalah kesamaan di mata Allah antara laki-laki dengan wanita.

1. Kesamaan dalam Taqwa Perbedaan laki-laki dan wanita bukanlah suatu halangan bagi manusia untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT, karena Allah akan memuliakan siapa saja yang bertakwa kepada-Nya, baik dari kalangan laki-laki maupun wanita serta dari berbagai suku. Allah SWT berfirman yang artinya, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (49: 13). Meskipun demikian, aplikasi ketakwaan antara laki-laki dengan wanita bisa saja berbeda, karena tugas dan fungsinya yang berbeda, misalnya saja dalam masalah keluarga, laki-laki yang berkewajiban memberi nafkah, sedangkan wanita yang menerima dan memanfaatkan nafkah itu dengan sebaik-baiknya. Pembagian tugas semacam ini merupakan sesuatu yang wajar, karena memang harus ada pembagian tugas.

2. Kesamaan dalam Amal Iman dan amal saleh merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Iman harus dibuktikan dengan amal yang saleh dan amal saleh harus dilandasi pada iman. Oleh karena itu, siapa saja yang menunjukkan imannya dalam bentuk amal yang saleh, maka Allah SWT akan memberikan balasan berupa kehidupan yang baik. Allah berfirman yang artinya, "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (16: 97). Oleh karena itu, tidak ada satu pun orang yang disia-siakan amalnya, dalam arti ada nilainya dihadapan Allah SWT.

Ini berarti laki-laki yang beramal saleh akan mendapatkan pahala dan wanita yang beramal saleh akan mendapatkan pahala, karena dalam beramal saleh itu, laki-laki dengan wanita justru saling saling menolong. "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan (karena) sebagian kamu adalah penolong bagi sebagian yang lain." (3: 195, lihat juga QS 40: 40; 4: 124).

3. Kesamaan dalam Ibadah, Akhlak, dan Sosial Kesamaan laki-laki dengan wanita juga bisa diwujudkan dalam ibadah, akhlak, dan sosial, meskipun berbeda secara teknis. Karena, Allah SWT telah menentukan kesamaan, maka wanita juga akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar seperti yang didapat oleh laki-laki, hal ini difirmankan oleh Allah yang artinya, "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (33: 35).

4. Kesamaan dalam Dakwah dan Ketaatan Dakwah merupakan tugas yang sangat mulia, karena hal ini merupakan kelanjutkan dari tugas para rasul. Itu sebabnya, tugas ini harus diemban oleh kaum muslimin, baik laki-laki maupun wanita sebagai salah satu wujud dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.

Manakala hal ini sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini menjadi salah satu kunci untuk memperoleh rahmat Allah SWT. "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasu-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (9: 71).

5. Kesamaan dalam Dosa dan Pahala Dosa dan pahala merupakan sesuatu yang didapat oleh masing-masing orang berdasarkan amal yang dilakukannya. Karena itu, seseorang tidak bisa menanggung dosa orang lain atau orang lain yang beramal, tetapi kita yang mendapatkan pahalanya. Dalam masalah dosa dan pahala, laki-laki dan wanita akan mendapatkannya, karenanya tidak mungkin kita menganggap dosa kita ditanggung oleh seorang wanita atau mengatakan "gara-gara wanita saya menjadi berdosa". "(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli kitab.

Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat perlindungan dan tidak (pula) penolong baginya selain Allah. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang beriman, maka mereka itu masuk syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun." (4: 123 -- 124).

6. Kesamaan dalam Ilmu Memiliki ilmu yang banyak merupakan keharusan bagi setiap manusia, dengan ilmu yang banyak, manusia bisa banyak beramal saleh yang didasari ilmu, bukan semata-mata ikut-ikutan. Kewajiban menuntut ilmu bagi wanita sebagaimana laki-laki dikemukakan dalam satu hadits yang artinya, "Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim (laki-laki maupun perempuan)." (HR Ibnu Majah).

Oleh karena itu, manakala laki-laki memiliki hak yang besar untuk memperoleh ilmu, maka wanita juga harus memperoleh kesempatan yang sama. Hak-Hak Wanita Disamping adanya berbagai kesamaan kedudukan antara pria dengan wanita, secara khusus terdapat hak-hak wanita yang tidak bisa diganggu gugat, termasuk oleh laki-laki.

1. Memiliki Harta Wanita berhak atas harta yang dimilikinya, baik pemberian orang lain maupun atas usahanya sendiri. Karena itu, manakala wanita telah memiliki suami, suami tetap berkewajiban memberi nafkah kepada isterinya meskipun sang isteri memiliki harta yang banyak. Karena, wanita berhak atas harta yang dimilikinya, maka bila dia meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan, maka harta warisan itu dibagi menurut ketentuannya, dan suami merupakan di antara yang berhak atas harta warisan itu. Demikian pula sebaliknya, bila suami meninggal dunia, maka isteri berhak atas harta warisan dari harta yang ditinggalkan oleh suaminya.

2. Memilih Jodoh Wanita juga berhak untuk memilih jodoh dalam arti menerima atau menolak lamaran, ini berarti orang tua tidak bisa sembarangan menerima lamaran dari seorang laki-laki meskipun dia menyenanginya. Orang tua harus meminta persetujuan dari anak perempuannya untuk menerima atau menolak lamaran. Rasulullah saw bersabda, "Seorang janda tidak boleh dinikahi hingga diajak musyawarah dan bila seorang gadis tidak boleh dinikahi hingga ia mengizinkan (persetujuan) nya dan tanda persetujuan seorang gadis adalah diam (ketika ditanya)." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Bahkan dalam kaitan ini, wanita boleh saja menawarkan dirinya untuk dinikahi kepada seorang laki-laki yang saleh, dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, dikisahkan bahwa Tsabit al-Bannani berkata, "Pada suatu hari aku duduk di dekat Anas ra. Di sampingnya ada puterinya. Lalu Anas berkata, 'Seorang wanita datang kepada Rasulullah saw untuk menawarkan dirinya kepada beliau. Wanita itu berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau berminat kepadaku?'. Lalu puteri Anas menimpali, 'Alangkah sedikitnya rasa malu perempuan itu, betul-betul buruk, betul-betul buruk'. Anas berkata, 'Dia lebih baik daripadamu. Dia senang kepada Nabi saw, lalu dia menawarkan dirinya kepada beliau'."

3. Meminta Mahar Dalam perkawinan, wanita dibolehkan menentukan atau memintakan mahar yang disukainya selama hal itu tidak memberatkan, dalam arti sesuai dengan kemampuan calon suaminya. Diriwayatkan dari Amir bin Rabi'ah bahwa seorang wanita dari Bani Fazarah kawin dengan mahar sepasang sandal. Lalu Rasulullah saw bertanya, "Apakah engkau rela dari diri dan hartamu dengan sepasang sandal?". Perempuan itu menjawab, "Ya", lalu Rasulullah saw membolehkannya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi).

4. Menuntut Cerai Manakala seorang wanita tidak menyukai istrinya dengan sebab suaminya telah bertindak yang menyalahi ketentuan Islam dalam kehidupan pribadi dan keluarga muslim, maka seorang istri boleh saja menuntut cerai dari suaminya bila hal itu dianggap dan diyakini sebagai jalan yang terbaik untuk menghindari masalah negatif yang lebih besar, namun bila istri minta cerai tanpa alasan yang bisa dibenarkan, maka hal itu termasuk perkara yang tidak dibolehkan di dalam Islam. Rasulullah saw bersabda, "Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang bisa dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium baunya surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun." (HR Ibnu Majah).

5. Mencari Uang Sebagaimana laki-laki, wanita juga dibolehkan atau punya hak untuk mencari uang yang tidak terlalu mengganggu kewajibannya sebagai isteri dan ibu, apalagi bila wanita itu memiliki ilmu yang kemanfaatannya sangat diperlukan masyarakat, seperti kedokteran, kebidanan, dan sebagainya. Dengan uang itu, wanita punya hak untuk membelanjakannya: zakat, infak, dan bershadaqah. Allah SWT berfirman yang artinya, "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (4: 32).

6. Menghindari Pertemuan Umum Untuk mendapatkan manfaat yang besar, para wanita juga berhak untuk menghadiri pertemuan yang bersifat umum seperti menghadiri majelis taklim, mengikuti salat berjamaah di masjid meskipun wanita lebih baik salat di rumah dan sebagainya dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dalam satu hadis Rasulullah saw bersabda, "Apabila seorang isteri minta izin suaminya untuk pergi ke masjid, maka janganlah suami melarangnya." (HR Bukhari).

Dari uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya laki-laki dan wanita di mata Allah SWT memiliki kedudukan yang sama, karena itu meskipun apa yang dilakukan laki-laki berbeda dengan apa yang dilakukan oleh wanita, tetapi wanita akan memiliki nilai yang sama seperti yang dilakukan laki-laki. Wanita yang menunaikan haji dan umrah akan mendapatkan nilai sebagaimana nilai laki-laki yang berperang di jalan Allah, karena bagi wanita tidak ada keharusan untuk ikut serta dalam kecamuk perang sebagaimana keharusan itu pada laki-laki. Demikian beberapa penjelasan umum tentang pandangan Islam terhadap wanita, suatu pandangan yang begitu memuliakan wanita dalam kehidupannya di dunia ini.

Wednesday, January 28, 2009

Berakhirnya Perkhemahan Belia Islam Selangor 2009



Alhamdulillah, syukur kehadrat Illahi Perkhemahan Belia Islam Selangor 2009 (PeBIS) telah berakhir dengan jayanya pada 26 Januari 2009 tepat pukul 03.55 pm . Program PeBIS ini telah berlangsung di Kem Latihan Belia Bukit Lagong, Selayang,Selangor selama 3 hari 2 malam bermula 24 - 26 Januari 2009. Program PeBIS yang dianjurkan oleh Persatuan Kebajikan Dan Pendidikan Islam Selangor Darul Ehsan (PEPIAS) dengan kerjasama Exco Belia & Sukan Negeri Selangor dan Majlis Agama Islam Selangor (MAIS) ini di hadiri oleh peserta-peserta PMG ke 9, ahli-ahli PEPIAS dari setiap kampus dan pimpinan PEPIAS Pusat. Seramai 120 peserta dari pelbagai IPT dan tempat telah menglibatkan diri didalam Program PeBIS ini. Program yang ketuai oleh Abdul Hafiz Bin Abdul Bar iaitu sebagai Pengarah Program PeBIS kali ini telah dijayakan dengan sokongan daripada pelbagai pihak yang telah menaja perkhemahan ini dari segi alat-alatan, pengangkutan, khemah dan lain-lain. Antara objektif utama program PeBIS ini ialah menyediakan para belia yang berkeyakinan tinggi dan mampu memberi semangat juang dalam menghadapi cabaran, menggilap potensi dan jati diri kader-kader agar dapat menjadi lebih berketrampilan dan mempunyai peribadi da’ie yang baik serta menjadikan belia dan pelajar sebagai agen perubah bagi masyarakat yang semakin hari dilihat semakin jauh menyimpang daripada nilai-nilai agama dan norma-norma kehidupan masyarakat yang bertamadun. Antara aktiviti-aktiviti yang dijalankan sepanjang Program PeBIS ini ialah peserta-peserta dibahagikan mengikut FIRQAH, makan dalam Talam, Night Walk, Solat Berjemaah, Qiammulail, Obstacle, Rock Climbing, Ceramah yang disampaikan oleh Nizal Mohammad yang bertajuk 'Who Are we?? Why Must We??' dan macam-macam lagi. Perasmian penutup Program PeBIS kali ke 9 ini telah dirasmikan oleh YB Tuan Amiruddin Shari, Adun Batu Caves merangkap Exco Belia & Sukan Selangor. Majlis penutup dimeriahkan lagi dengan kehadiran Professor Dr. Muhammad Nur Manuty (Fellow Kanan Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor dan Saudara Zamani Mohd Karulani (Penghulu Mukim Batu) .



Kenangan Terindah Peserta Perkhemahan Belia Islam Selangor 2009

Monday, January 19, 2009

PERKHEMAHAN BELIA ISLAM SELANGOR 2009



PERKHEMAHAN BELIA ISLAM SELANGOR 2009

Terbuka kepada semua rakyat Malaysia yang berumur diantara 17 (lepasan SPM) hingga 22 tahun....

Bayaran : Rm 15 seorang untuk 3 hari 2 malam termasuk makan, minum, penginapan, aktiviti-aktiviti di dalam kem, dan lain-lain...

Maklumat lanjut serta pendaftaran, sila hubungi :-

Muzakkir 017 - 5086339

Nabilah 017 - 2079577

Sunday, January 18, 2009

Tajuk Usrah Minggu Ini!!

Usrah akan diadakan seperti biasa seperti berikut:

Tarikh : 19 Januari 2009
Hari : Sabtu
Masa : 8.00 malam
Tempat : BT 1114
Tajuk : Syukur diLupaikan

Semua ahli PEPIAS anda dijemput hadir. Sekiranya ada ahli baru kami mengalu-alukan untuk turut serta sekali.

Sekian, terima kasih

p/s: ada masalah hubungi saya 0175086339-Muzakkir

Perkataan Syukur Yang Dilupai






Ya Allah..Alhamdulillah, aku seorang Muslim
Ya Allah..Alhamdulillah, aku hidup sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat bernafas sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku sihat sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku sempurna fizikal
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada rumah
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada ibu dan bapa
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat makan
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat minum
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat pakaian
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada kerja
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat bersekolah
Ya Allah..Alhamdulillah, aku hidup dalam keadaan aman
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat berhibur (cara yang terbatas)
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada sahabat
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat tidur dengan nyenyak
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat menikmati udara segar
Ya Allah..Alhamdulillah
Ya Allah..Alhamdulillah!



Fikirkan, ramai manusia yang mengakui dia Islam, tetapi, adakah dia sudah melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang Islam? Adakah hidupnya mengikut cara Islam? Solat 5 waktu? Puasa? Baca Al-Quran? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Fikirkan, kita sedang bernafas sekarang, adakah kita gunakan hayat kita dengan sebaiknya? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Fikirkan, kita sihat, tanpa penyakit buat masa sekarang, adakah kita gunakan masa sihat kita dengan sebaiknya? Dan adakah kita marah atau mengeluh dengan Allah jika kita ada penyakit? Ingat, penyakit merupakan tanda kasih Allah supaya kita ingat pada-Nya..SubhanAllah.. Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini?

Fikirkan, kita ada rumah, makanan, minuman,pakaian dan pelbagai nikmat dari segi harta.. adakah kita makan dan minum, kita mulakan dengan Bismillah? Adakah kita menutup aurat ketika berpakaian dan kerana Allah Ta’ala? Adakah kita berhias mengikut cara Islam? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini?

Fikirkan, kita dapat berhibur (melalui cara terbatas), tetapi kadang-kadang kita terlupa, terlebih berhibur, lalai dan leka..

Fikirkan, kita hidup di Malaysia..negara yang aman daripada peperangan (tidak termasuk perang politik). Kita dapat tidur dengan nyenyak, tiada bunyi bom, pistol dan segala jenis senjata. Tidak seperti di Iraq, Bosnia dan sebagainya. Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Seperti dalam Surah Ar-Rahman..Allah menekankan ayat ini sebanyak 31 kali.

”Maka nikmat Tuhan kamu yang mana satukah yang kamu dustakan?” (Surah Ar-Rahman)

Kerana manusia itu mudah lupa, lalai dan leka dengan nikmat Allah yang terlalu banyak ini sehingga tidak terkira. Kadang-kadang kita lupa nak ucapkan:

"Terima kasih ya Allah! Terima Kasih! Alhamdulillah, nikmat yang Engkau berikan kepada ku amat banyak! Syukran ya Allah!"

Kadang-kadang kita lupa nak berterima kasih kepada Allah dengan cara beribadah kepada-Nya..kita lupa...lalai..

Kadang-kadang kita terlalu banyak merungut, ”kenapa aku tak dapat yang ini? Kenapa Allah kasi aku yang ini?!” Tetapi kita tidak sedar, kita tak tanamkan dalam diri bahawa Allah itu Maha Mengetahui. Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.. Kadang-kadang kita tidak sedar, Allah hanya meminjamkan kekayaan Dia kepada kita, tetapi kita? Dengan kekayaan itulah kita gunakan untuk menentang Tuhan Yang menciptakan alam ini.. Na’uzubillah..

Sahabat-sahabat sekalian, marilah kita muhasabah diri masing-masing..Ini juga peringatan buat saya hamba yang khilaf. Wallahu’alam..

Friday, January 16, 2009

KEPADA SEMUA PESERTA PERKHEMAHAN BELIA ISLAM SELANGOR......

Assalammualaikum.....

DI MAKLUMKAN BAHAWA, T-SHIRT PERKHEMAHAN BELIA ISLAM SELANGOR BOLEH DI TEMPAH MENGIKUT KETETAPAN BERIKUT :-


LELAKI - RM 25
PEREMPUAN - RM 33


SESIAPA YANG BERMINAT BOLEHLAH MENGHANTAR SMS TEMPAHAN DENGAN CARA BERIKUT :-

Taip PEBIS (NAMA PENUH) (SAIZ BAJU) ke 012 -5133309


p/s: sebarang pertanyaan sila hubungi :-

ABDUL HAFIZ - 0125133309/0132008249

Segala Transaksi Yang Untungkan Israel Adalah Haram

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam jawapan beliau atas permintaan fatwa (istifta) soal import produk-produk Rezim Zionis Israel dan pengiklanannyamenjawab, "Wajib meninggalkan segala bentuk transaksi yang menguntungkan rezim penjajah Israel". Beliau menjelaskan, "import dan iklan produk-produk Rezim Zionis Israel tidak diperbolehkan kepada setiap muslim kerana bahayanya kepada Islam dan umat Islam".


Sayyid Ali Khamenei juga menegaskan agar umat Islam tidak mengimport produk-produk yang produksi dan penjualannya menguntungkan Zionis Israel dan menambahkan, "Setiap muslim wajib tidak membeli dan memanfaatkan produk-produk yang manfaatnya kembali pada Zionis Israel".

Begitu juga mengenai travel-travel di negara-negara Islam yang punya program pelancongan ke Rezim Zionis Israel, Rahbar mengharamkannya kerana bahayanya terhadap Islam dan umat Islam. Sayyid Ali Khamenei mengharamkan setiap muslim yang melakukan perbuatan melanggar boikot umat Islam terhadap Zionis Israel.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengharamkan pembelian produk-produk dari perusahaan-perusahaan Yahudi, Amerika atau Kanada bila itu menyebabkan semakin kuatnya Zionis Israel atau akan dimanfaatkan untuk memusuhi Islam dan umat Islam.

Sekaitan dengan jual beli produk-produk Amerika dan seluruh negara-negara Barat Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menjelaskan, "Bila pembelian produk-produk impor dari negara-negara bukan Islam dan memanfaatkannya berakibat pada semakin kuatnya negara-negara kolonialisme, para musuh Islam dan atau memperkuat kekuatan finansial mereka untuk menyerang daerah-daerah Islam atau muslimin di seluruh dunia, wajib hukumnya bagi umat Islam untuk tidak membeli dan memanfaatkannya. Hukum ini tidak khusus bagi rakyat Iran yang muslim"
(Sumber: IRIB)

Wednesday, January 14, 2009

KEPADA SEMUA AHLI PEPIAS dan PESERTA PMG ke 9

PERKHEMAHAN BELIA ISLAM SELANGOR (PeBIS)

Tarikh : 24 – 26 Januari 2009

Tempat : Kem Latihan Belia, Bukit Lagong, Selayang

Bayaran : RM 15 seorang

ANJURAN

PEPIAS

dgn kerjasama

EXCO BELIA & SUKAN SELANGOR dan MAIS

Pendaftaran, sila hubungi :-

Muzakkir 017 - 5086339

Nabilah 017 - 2079577



* Terbuka kpd semua ahli PEPIAS dan peserta PMG ke 9
Sila daftarkan diri selewat-lewatnya sebelum 19 Januari 2008

Tuesday, January 13, 2009

Pimpinan PEPIAS BANGI 2009

PengerusiPerhubungan
Muzakkir B Mohd Noor

Timb. Pengerusi 1
Shikh Alif Firdaus B Shikh Zakaria

Timb. Pengerusi 2
Mazlina Bt Azmi

Setiausaha
Mohd Afiq B. Ramli

Pen. Setiausaha
Nor Lela Bt Hussin

Bendahari
Mohammad Fandey B. Padzin

Pen. Bendahari
Siti Asmah Bt Rojan

Ketua Helwani
Aida Musliha Bt Jaimi


Di harapkan pimpinan yang baru ini dapat menjadikan PEPIAS Bangi adalah salah satu cawangan yang cemerlang dan mempunyai ahli-ahli yang istiqamah dalam Perjuangan dakwah... Semoga kalian semua dapat menjalankan kerja dengan sebaik yang mungkin dan buatlah kerja lebih baik dari pimpinan lama.. Perbaikilah dan jadikanlah segala kesilapan dan kesalahan pimpinan lama sebagai pengajaran anda semua... Lakukan yang terbaik untuk PEPIAS Bangi.. PERJUANGKAN ISLAM SEHINGGA KE AKHIR HAYAT ANDA SEMUA YER!!!

Kempen Boikot Barangan Israel/US


Klik ikon untuk melihat senarai jenama untukdiboikot -PPIM

Saturday, January 10, 2009

Blog kaedah terbaik realisasi misi dakwah dalam masyarakat

Dalam kol 9 lebih tadi, terlintas nak bukak berita harian online.... apa yang terjumpa adalah satu article yang khusus untuk laman agama. saya pown klik.... jeng3x
terjumpa article yang rasanya baik untuk kita.... sebenarnya bukan blog jer... zaman dah maju,dah moden.... ada friendster,tagged,HI-5,myspace.... macam-macam lagi. ini pown salah satu cabang untuk kita berdakwah pada masyarakat, walaupun alam maya... tapi yang penting kita melalkukan daripada tidak berbuat apa-apa.

Oleh Mohamad Sofee Razak
SUATU masa dulu media elektronik seperti televisyen dan radio adalah antara medium utama serta efektif untuk berdakwah kepada masyarakat Islam dan bukan Islam. Hari ini, inovasi internet juga dilihat mampu mengambil tempat serta menjadi saluran terbaik yang cukup berpengaruh melaksanakan misi dakwah. Aliran hari ini melihat blog semakin popular dan menjadi gaya hidup masyarakat moden yang mesra teknologi maklumat (IT). Hal ini membuka dimensi baru kepada dunia penulisan digital atau maya dan sudah tentu memberi peluang luas kepada proses transformasi dakwah Islam. Pemikir dan pelopor gerakan dakwah terkenal seperti Hasan al-Banna, Syed Qutb, al-Maududi dan lain-lain dalam banyak tulisan serta ucapan mereka konsisten menyatakan medan dakwah terlalu luas untuk direntasi dan diceburi.

Pendakwah perlu bijak, kritis dan kreatif melaksanakan tanggungjawab serta amanah itu. Dalam keadaan dan realiti hari ini, mungkin aplikasi blog wajar dijadikan kaedah terbaik merealisasikan misi dakwah dalam masyarakat. Secara umumnya, laman blog seperti mana diketahui ialah catatan seharian yang ditulis dalam laman web tertentu secara talian yang disediakan secara percuma dan amat mudah memiliki serta mereka bentuknya mengikut cita rasa masing-masing. Aplikasi blog hari ini berperanan sebagai interaksi yang membolehkan himpunan makalah ilmu, pemikiran, perkongsian dan maklum balas dilakukan pada alam maya tanpa ada hubungan secara langsung.


Menurut Ibnu Ahmad al-Kurauwi dalam tulisan beliau, Berdakwah Melalui Blog, pengaruh blog dalam masyarakat negara ini semakin mendapat perhatian dan ulama dalam perkara ini berijtihad bahawa aplikasi blog adalah inovasi teknologi yang diharuskan menurut perspektif Islam. Ia kerana Islam tidak pernah menghalang teknologi seperti itu asalkan tidak bertentangan dengan syariat dan besar pula manfaatnya kepada masyarakat Islam itu sendiri.Keadaan dunia dan realiti kehidupan yang serba mencabar serta kepelbagaian kerenah
sosiobudaya masyarakat hari ini, memerlukan metodologi dakwah massa serta semasa harus dipelbagaikan kaedah penyampaiannya. Dakwah bukan saja melalui kuliah atau ceramah kerana menggunakan aplikasi blog segala kuliah dan ceramah boleh dirakam serta dimuat turun oleh pendengar, ilmu dan pemikiran boleh dimanfaatkan orang ramai tanpa had, tempat, setiap masa dan ketika.

Kemajuan dan kemudahan teknologi maklumat dan komunikasi (ICT) ini secara langsung membuka ruang kepada ulama dan pemikir besar Islam seperti Dr Yusof al-Qaradhawi, Dr Wahbah al-Zuhayli, Dr Muhammad Said Ramadan al-Buty dan lain-lain turut berdakwah melalui alam dakwah siber ini. Tokoh ini walaupun berada di dunia berbeza mampu memberi pandangan, kritikan, fatwa dan sebagainya terhadap sebarang permasalahan agama disebabkan kecanggihan dunia siber ini. Oleh itu, dunia Islam di seluruh dunia harus mengambil sempatan daripada kemudahan ruang maya dilihat mampu membina jaringan dakwah yang kuat, fleksibel dan sistematik. Pelayar internet atau sasaran dakwah pula tidak mengira bangsa dan agama boleh mengikuti kemudahan ini kerana internet boleh diakses dari seluruh dunia. Berdakwah melalui laman blog misalnya lebih mudah dan pantas kerana pengguna boleh mengakses internet tanpa mengira masa atau tempat. Ia juga peluang terbaik untuk menjadikan blog rujukan ilmiah berkenaan Islam dan induk kefahaman Islam sebenar kepada seluruh masyarakat dunia. Ciri interaktif yang menawarkan aplikasi video, gambar, suara dan bunyi lebih menepati kehendak serta minat pengunjung laman blog terutama generasi muda.

Di sini kita dapat memaparkan keindahan dan kedamaian Islam serta menunjukkan kepada masyarakat luar bahawa Islam tidak jumud atau ketinggalan zaman. Web portal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) misalnya menyediakan pelbagai kemudahan seperti rujukan tafsir al-Quran daripada Pimpinan ar-Rahman, himpunan hadis daripada Mastika Hadis, e-Fatwa, e-Hadis, kemusykilan agama, Iqra', Portal Halal, aduan awam, khutbah online dan banyak lagi yang mampu menarik perhatian ramai untuk mendalami serta mengenali Islam secara lebih dekat.

Melalui laman blog juga kita mampu menangkis segala serangan minda serta propaganda musuh Islam seperti gerakan intelektual Barat dan orientalis yang sentiasa mencari jalan mengelirukan umat Islam. Jika sebelum ini musuh Islam menggunakan blog untuk mencemar nama baik Islam, menghina Nabi Muhammad SAW dan sebagainya, maka umat Islam perlu memiliki laman blog masing-masing untuk menjawab segala tuduhan atau tohmahan itu. Di samping itu, salah faham terhadap ajaran Islam dapat diperbetulkan serta menjadikan blog sebagai medan diskusi dan dialog antara bukan Islam atau sesiapa saja yang berminat dengan agama suci ini. Oleh itu, adalah menjadi kemestian kepada ahli dan pentadbir agama seperti mufti, pendidik, ulama dan setiap umat Islam umpamanya mempunyai blog sebagai medan dakwah digital di negara serta seluruh dunia.

insyallah, malaysia boleh, kita pun boleh!!!!!

Thursday, January 8, 2009

MINI MUKTAMAR @ PEPIAS BANGI

Assalammualaikum.... Kepada semua ahli PEPIAS.....

Dimaklumkan bahawa, PEPIAS cawangan Bangi akan menganjurkan Mini Muktamar seperti ketetapan berikut :-

Tarikh : 12 Januari 2009
Masa : 08.30 - 10.30 pm
Tempat : Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS)

Anda semua di jemput hadir bagi sama-sama menjayakan Mini Muktamar ini. Antara objektif penganjuran Mini Muktamar ini ialah bagi mengenalkan kepada semua ahli PEPIAS tentang pimpinan baru PEPIAS Bangi 2009/2010 serta mengeratkan silaturrahin di antara kesemua ahli PEPIAS..... Semoga majlis ini dapat dijayakan dengan sebaik yand mungkin..

Segala pertanyaan atau kemusykilan, sila hubungi :-

Abdul Hafiz Bin Abdul Bar - 0125133309 / 0132008249
Norfadhilah Mastura Bt Sokhibul Fadil - 0193875362 / 0123775362

~Nabi haramkan cabut bulu di muka untuk cantik~

KAUM WANITA amat mengambil berat mengenai kecantikan, terutamanya kecantikan wajah kerana wajah yang pertama dipandang orang apabila berjumpa. Oleh itu, ramai di kalangan wanita sanggup membelanjakan wang yang banyak untuk mencantikkan wajah. Antara cara dianggap boleh mencantikkan wajah dan rupa paras ialah dengan membentuk bulu kening atau alis mata dengan mencabut dan mencukur sebahagian atau kesemuanya sekali. Kemudian bulu kening akan dibentuk semula dengan alat solekan seperti celak dan pensil alis sehingga kelihatan lebih cantik dan menarik.Amalan itu bukanlah perkara baru dalam dunia persolekan wanita tetapi sudah diamalkan wanita di zaman jahiliyyah sebelum kedatangan Islam dan berterusan hingga hari ini.

Malah dengan kebanjiran pelbagai jenis alat solek di pasaran serta kepakaran yang ada, bulu kening atau alis yang sesuai dengan raut wajah seseorang boleh dibentuk dengan mudah.Walau bagaimanapun, wanita hari ini perlu memastikan apa yang dilakukan tidak bercanggah dengan ajaran Islam, termasuk bidang persolekan.Merujuk kepada teks syarak berkaitan persoalan ini, terdapat dua hadis yang menegur secara langsung perbuatan mencukur bulu kening.

Perkara ini membabitkan satu riwayat tabf berkaitan dengan riwayat Imam Al-Tabari, bahawa isteri Abu Ishaq pergi ke rumah Aisyah Ummul-Mukminin, puteri Rasulullah saw.Pada waktu itu rupa parasnya sangat jelita. Beliau lalu bertanya kepada Aisyah mengenai hukum seorang wanita yang membuang bulu-bulu yang terdapat di dahinya untuk tujuan menambat hati suaminya.Aisyah menjawab: "Hapuskanlah kejelekan yang ada pada dirimu sedaya yang kamu mampu."Hadis kedua diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud yang menerangkan bahawa Rasulullah saw bersabda:"Allah melaknat wanita-wanita yang mencabut bulu kening atau bulu muka (al-Namisah) atau meminta orang lain mencukur atau mencabut bulu keningnya (al-Mutanammisah), wanita yang mengasah gigi supaya kelihatan cantik.

Perbuatan itu telah mengubah ciptaan Allah."Mengenai hadis pertama, Imam Nawawi berpendapat bahawa jawapan Aisyah kepada wanita itu membawa erti bahawa wanita boleh bersolek untuk suami, boleh merawat muka untuk menghilangkan kejelekan seperti jerawat, jeragat dan bintik-bintik.Namun demikian, beliau tidak boleh mencabut atau mencukur bulu-bulu di muka, termasuklah bulu kening untuk membentuk alis mata yang cantikMengenai hadis kedua pula, ulama menjelaskan pengertian al-Namisah.

Ibn al-Athir berpendapat ia bermaksud wanita-wanita yang mencabut bulu-bulu yang terdapat pada kawasan muka dengan tidak menggunakan alat pencabut.Ibn Hajar pula berpendapat, ia bermaksud wanita yang mencabut bulu-bulu di muka dengan alat pencabut.Abu Daud pula berpendapat, ia bermaksud wanita yang mencabut bulu-bulu kening atau mencukurnya dengan pisau pencukur sehingga kelihatan halus. Keterangan di atas menunjukkan perkataan al-Namisah merangkumi semua pengertian iaitu mencabut bulu-bulu di muka untuk kelihatan cantik dan berseri.Majoriti fuqaha berpendapat, mencabut atau mencukur bulu kening sehingga kelihatan halus adalah diharamkan sama ada kepada lelaki atau wanita kerana perbuatan itu termasuk dalam istilah mengubah ciptaan Allah sebagaimana dijelaskan dalam hadis kedua.

Namun demikian, bagi wanita yang mempunyai terlalu panjang atau terlalu lebat sehingga kelihatan jelik, bolehlah mencabutnya sekadar membolehkan kelihatan halus kerana ia tidak dianggap mengubah ciptaan Allah.Kesimpulannya, berhias untuk suami adalah diharuskan tetapi membentuk bulu kening dengan mencabut atau mencukurnya sehingga menjadi alis yang cantik adalah tidak dibenarkan. Menghilangkan sebarang tanda yang menjelekkan pandangan di badan, termasuk muka seperti jerawat, jeragat dan bintik hitam, adalah dibenarkan sama ada wanita bersuami atau tidak. Dalam keghairahan wanita mencantikkan wajah untuk menambat hati suami atau sebagainya, jangan sampai terkeluar daripada sempadan yang digariskan oleh syarak kerana kecantikan bercanggah dengan syarak akan menggadaikan diri sendiri.

Wednesday, January 7, 2009

Kepada semua ahli PEPIAS & peserta PMG ke 9


PERKHEMAHAN BELIA ISLAM SELANGOR (PeBIS)

Tarikh : 24 – 26 Januari 2009

Tempat : Kem Latihan Belia, Bukit Lagong, Selayang

Bayaran : RM 15 seorang

ANJURAN

PEPIAS

dgn kerjasama

EXCO BELIA & SUKAN SELANGOR dan MAIS

Pendaftaran, sila hubungi :-

Muzakkir 017 - 5086339

Nabilah 017 - 2079577



* Terbuka kpd semua ahli PEPIAS dan peserta PMG ke 9

Tuesday, January 6, 2009

Doa Qunut Nazilah


Marilah kita sama-sama amalkan doa qunut nazilah ini.

Inilah bantuan yang terbaik dapat kita buat dari sini

Tajuk Usrah Pepias Cawangan Bangi


Kekejaman Israel-Apa TINDAKAN kita?





“Barangsiapa dari kalangan kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Andai tiada keupayaan, maka lakukan dengan lisannya. Andai tiada juga keupayaan, maka lakukan ia dengan hatinya. Dan demikian itu adalah selemah-lemah iman” “ Muttafaq ‘alayh

Apabila kita berdepan dengan kemungkaran, dalam apa bentuk sekali pun, kita boleh bertindak dan memberikan reaksi dalam tiga bentuk. Sama ada kita bertindak mengecam dan mengutuk kemungkaran itu, bertindak mencegah, atau mengubah kemungkaran yang berlaku.

MENGECAM

Kaedah mengecam adalah kaedah yang paling mudah. Dunia tanpa sempadan hari ini memberikan banyak ruang kepada kita untuk menyalurkan kecaman, sebanyak mungkin. Kecaman tidak memerlukan banyak modal. Sama ada modal fikir, modal idea, modal dakwah, jauh sekali modal material yang menuntut pengorbanan.

Kecam tidak perlu kepada analisis. Melaporkan apa yang berlaku, dan mengharapkan massa memahaminya, tanpa sebarang analisis adalah apa yang saya maksudkan sebagai pendekatan mengecam. Kecaman mempunyai peranan yang tersendiri, iaitu untuk membangkitkan rasa memberontak dan menyatakan penentangan. Namun ia kurang bermanfaat bagi mereka yang mahu mengambilnya sebagai suatu kepedulian.

Mungkin inilah masalah yang membelenggu halaman-halaman web pro Palestin yang banyak kedapatan di internet. Anda akan bertemu dengan salinan berita yang di’cut and paste‘ tanpa membekalkan analisa dan statistik yang berguna. Ini harus menjadi satu titik muhasabah mengapa lambakan berita itu tidak memberikan impak yang diharapkan. Ia hanya sebuah kecaman.

Apatah lagi media Malaysia yang bulat-bulat menterjemahkan sahaja apa yang dilaporkan oleh New York Times, Reuters, CNN dan yang seangkatan dengannya.

MENCEGAH

Kita juga boleh memberikan reaksi dalam bentuk mencegah secara defensif. Berusaha untuk menyelamatkan diri dan mereka yang berada di dalam tanggungan kita daripada terjebak ke dalam kemungkaran itu.

Kaedah ini mempunyai fungsi dan peranan yang tersendiri. Menjauhkan diri dari anasir-anasir Zionis yang turut membabitkan pemboikotan produk mereka, adalah sebahagian daripada teknik mencegah. Ia boleh menyelamatkan diri, menghalang diri dari terlibat dan menyumbang kepada kekuatan musuh dan melepaskan diri dari kewajipan peribadi.

Akan tetapi ia tidak akan menghalau pergi kemungkaran berkenaan, apatah lagi pada kekuatan Zionis yang mencengkam bumi Palestin. Ia akan terus duduk di situ dan menelan mereka yang gagal mencegah diri. Pemboikotan mendatangkan kejemuan apabila tindakan kita tidak setanding dengan keupayaan Amerika Syarikat menyumbang jutaan Dollar sehari kepada regim Zionis.

Lama kelamaan perbuatan kita mencegah kemungkaran hanya sekadar dalam format menyelamatkan diri sendiri, akan menjadi seperti seorang yang melindungi anaknya di dalam kandang harimau. Setelah penat, akhirnya kita kalah dan mati dibaham harimau, semata-mata kerana PUNCA masalah dibiarkan berleluasa.

Saya tidak bermaksud untuk memperkecilkan tindakan boikot, tetapi apa yang ingin ditegaskan adalah pada memaksimakan bantahan melalui strategi-strategi yang pelbagai. Ia harus lebih dari sekadar protes dan boikot.

MENGUBAH

Akan tetapi, hadith di atas meletakkan kerangka bertindak yang paling optimum sebagai reaksi kita kepada kemungkaran. Baginda SAW menggunakan perkataan (falyughayyirhu) dengan maksud mengubah. Kemungkaran bukan hanya perlu dikecam dan kita tidak hanya dituntut untuk menyelamatkan diri, namun agenda berdepan dengan kemungkaran mestilah berpaksikan kepada maksud MENGUBAH. Itu standard yang ditetapkan oleh Baginda SAW terhadap isu ini.

Apabila kemungkaran itu mahu diubah, pendekatan kita mestilah tepat dengan sasaran perubahan. Ia memerlukan kepada analisa yang tepat, dan mensasarkan penentangan kepada punca sebenar permasalahan yang ingin diperkatakan.

Di sinilah saya cuba mengajak hadirin untuk melihat semula bentuk usaha perjuangan tentang Isu Palestin yang ada di dalam masyarakat hari ini.

KELOMPOK SASAR


Isu Palestin mencakupi dua kelompok terpenting iaitu kelompok MANGSA dan kelompok PUNCA.

Kelompok mangsa yang saya maksudkan di sini adalah mereka yang menerima kesan langsung daripada kekejaman Zionis di bumi Palestin, iaitu penduduk Palestin yang terdiri daripada kaum Muslimin dan minoriti Kristian yang turut terkesan. Maka seruan untuk membela golongan ini, dilakukan dalam bentuk yang membangkit dan meniupkan semangat mereka untuk tidak mengaku kalah dan terus berusaha untuk keluar daripada belenggu kekejaman rejim Zionis.

Pendekatan mengecam dan mencegah jika dilakukan dengan baik, cukup memberikan impak untuk mengukuhkan barisan penentang, sama ada dari kalangan mangsa langsung, atau umat Islam sedunia yang turut menanggung kepedihan jenayah Zionis itu.

Manakala kelompok kedua adalah kelompok punca.

Pihak manakah sebenarnya yang menjadi punca kepada segala krisis yang membelenggu penduduk Palestin? Apakah rejim Zionis mampu bertindak sendirian berterusan menekan dan menindas? Kita semua tahu bahawa Zionis tidak mampu berdikari melainkan ada sokongan besar yang datang dari luar, tidak lain dan tidak bukan Amerika Syarikat.



“Kemudian, Kami kembalikan kepada kamu kekuasaan untuk mengalahkan mereka, dan Kami PERPANJANGKAN kepada kamu dengan banyaknya harta kekayaan dan anak pinak, serta Kami jadikan kamu kaum yang lebih ramai pasukannya.” (Al-Israa’ 17: 6)

Keterangan al-Quran bahawa keupayaan Zionis untuk melakukan kerosakan kedua di muka bumi, datang dari sumber yang diperpanjangkan, seharusnya menjadikan kita amat sedar tentang implikasi sokongan luar yang diberikan kepada Zionis.

Laporan http://www.ifamericansknew.org menjelaskan bahawa Israel menerima bantuan di antara 10 ke 15 juta US Dollar sehari daripada Amerika Syarikat. Jumlah ini mengatasi jumlah keseluruhan bantuan Amerika Syarikat kepada negara-negara Amerika Latin, Sub Sahara Afrika dan Carribean.

Kekuatan utama rejim Zionis di Palestin adalah sokongan Amerika Syarikat. Negara kuasa besar dunia itu berupaya memanipulasi kewangannya sendiri untuk memberikan sokongan dan bantuan kepada rejim Zionis hasil kombinasi beberapa pihak, khususnya media di Amerika Syarikat yang tidak melapor, melapor secara simplistik, atau memberikan laporan yang salah, untuk mengawal kefahaman penduduk Amerika Syarikat tentang isu Palestin.


Penduduk Amerika Syarikat adalah PUNCA UTAMA kepada keupayaan rejim Zionis di Palestin. Merekalah yang membayar cukai pendapatan sebagai sumber kewangan negara, merekalah yang memilih anggota Kongress dan Senat, dan seterusnya merekalah yang menentukan siapakah bakal Presiden Amerika Syarikat yang seterusnya, selaku pemain utama yang menentukan polisi luar Amerika Syarikat.

Oleh itu, segala usaha dilakukan untuk mengawal saluran maklumat kepada penduduk Amerika Syarikat, dan usaha ini dilakukan dengan teliti hasil kajian beberapa tangan pakar, iaitulah Orientalis yang berdiri di sebalik kabinet pemerintah Amerika Syarikat.

Orientalis inilah think tank yang mengajar media dan pemerintah, teknik-teknik memberikan impression kepada penduduk Amerika Syarikat tentang laporan isu Palestin dari semasa ke semasa.

Apabila reaksi kita terhadap kemungkaran ini diletakkan atas maksud MENGUBAH, maka perubahan itu tidak mungkin boleh berlaku, jika kita memprotes dengan bahasa yang tidak difahami oleh penduduk Amerika Syarikat. Bukan soal Bahasa Inggeris atau Arab, tetapi bahasa yang saya maksudkan di sini adalah pendekatan kita dalam menyuarakan bantahan.

Seandainya kita cuba mengubah pandangan penduduk Amerika Syarikat dengan bahasa yang menjadikan mereka sebagai musuh kita, setaraf dengan rejim Zionis itu sendiri, maka tindakan kita akan menjadi seperti menarik kucing di atas tikar. Makin kuat kucing ditarik, makin kuat kukunya mencengkam.

Mereka akan terus takut dengan suara kita yang memukul rata bahawa semua Yahudi dan Nasrani adalah musuh dan mereka harus diperangi. Akhirnya, mereka akan terus menyanggupkan diri membiarkan kerajaan menghabiskan duit negara sehingga lebih USD10 juta sehari demi untuk mengekang kebangkitan manusia Palestin, Arab dan Muslim yang dipaparkan sebagai ganas, barbarik dan sentiasa mencari peluang untuk mengancam mereka.

Penat lelah kita hanya berkeupayaan mengekalkan kemarahan umat Islam terhadap kezaliman rejim Zionis, tetapi jauh sekali untuk mempengaruhi dan mengubah pandangan penduduk Amerika Syarikat terhadap keadaan sebenar di Palestin. Hal ini terjadi kerana protes kita tersalah sasar.

Maka umat Islam perlu bangkit menyatakan bantahan, bukan hanya pada menyatakan kemarahan dan berdemonstrasi, tetapi turut mendedahkan strategi media Barat memanipulasi sebaran maklumat. Ia juga harus dikritik dengan tajam, dan kehebatan golongan Orientalis yang menjadi penasihat kerajaan dan media, mesti dipatahkan dengan keilmuan yang setanding.

Teknik yang digunakan oleh media Amerika Syarikat dalam melaporkan isu Palestin, mesti diteliti. Peranan golongan pemegang saham media Amerika Syarikat mesti dikenal pasti. Dan keupayaan mereka untuk menjayakan gagasan ini berakar umbi pada tradisi Orientalisma kerana Orientalisma adalah falsafah Barat mempersembahkan Timur.


“They cannot represent themselves, they must be represented” - Karl Marx, The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte

“The East is a career” - Benjamin Disraeli, Tancred


“They cannot represent themselves, they must be represented” - Karl Marx, The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte

The East is a career” - Benjamin Disraeli, Tancred


Kita mesti buktikan kepada mereka bahawa kita TAHU apa yang mereka lakukan dan BAGAIMANA mereka melakukannya.

Kerana itulah, saya memilih tajuk Palestin dan Orientalisma, sebagai subjek yang dibentangkan di Darul Fuqaha pada 13 Mei 2007 untuk menyuluh hal ini. Perjuangan kita membantu Palestin hendaklah memanfaatkan usaha yang dilakukan oleh tokoh seperti Edward Said yang Kristian tetapi amat besar impaknya kepada polisi Amerika Syarikat terhadap Palestin. Perjuangan mendedah dan melaporkan kejahatan Zionis juga hendaklah mengambil manfaat dari contoh halaman web pro Palestin IFAMERICANSKNEW.ORG milik Yahudi di Amerika Syarikat yang pro Palestin (mereka digelar self-hated Jews!), dalam usaha mereka untuk mendedahkan konspirasi gergasi Barat membodohkan dunia, demi survival rejim Zionis.

Kita juga mesti mencari formula untuk memperkatakan tentang isu Palestin dalam bahasa global yang boleh mengajak mereka yang bukan mangsa dan bukan punca, untuk terbabit sama.

Golongan bukan Muslim di mana-mana, harus disedarkan dengan menggunakan pendekatan ini, bahawa isu Palestin bukan hanya isu Islam dan Arab, tetapi ia adalah isu kezaliman terhadap kemanusiaan yang terbesar, dalam sejarah kemanusiaan itu sendiri.

Konspirasi ini tidak boleh dijatuhkan dalam kerangka “Menjahilkan Diri Terhadap Musuh“. Jauh sekali retorik dan slogan semata-mata. Jauh sekali dari laporan media yang hanya berupaya melapor, tetapi tiada analisa yang boleh memberikan impak yang cukup untuk menangkis media Amerika Syarikat yang mainstream.

Kenali musuh untuk melemahkan mereka, jahilkan diri terhadap musuh untuk mensesiakan keletihan kita.

Jadi marilah sama-sama kita bertindak dari sekarang dengan tindakan-tindakan yang dinyatakan seperti di atas. Mungkin ini merupakan permulaan dalam jihad kita. Namun dari sudut ini, apa yang penting adalah kesatuan kita. Kesatuan hati merupakan amat penting dalam kita menggerakkan tindakan yang dirancang.
Sekiranya kita tidak mampu untuk bertindak seorang, maka marilah kita kumpul semua org untuk bertaqwa kepada Allah dan seterusnya meneruskan perjuangan kita ini. Sememangnya kesatuan hati ini bukan datang dari kita. Allah yang berhak atas segala-galanya.

Marilah juga kita gunakan wadah Pepias ini untuk menggerakkan perjuangan kita yang satu iaitu menegakkan Islam. Sering di ingatkan PEPIAS ini bukan nya berorientasikan program fasilitator sahaja namun tujuan dan objektifnya lebuh meluas.

Sekian terima kasih...

Saturday, January 3, 2009

Kekejaman Israel!!! Apa tindakan KITA?



Bodies of Palestinian Policemen killed in the Israeli airstrike




Bodies of Palestinians are seen at Shifa hospital in Gaza December 27, 2008




Bodies of Palestinian Policemen killed in the Israeli airstrike




In this image taken from APTN video, Palestinian men carry two injured children into hospital after Israeli aircraft struck.




Palestinians lift a wounded woman to a vehicle after Israeli air force attacked Gaza City December 27, 2008.




Palestinians help a wounded man after Israeli air force attacked Gaza City December 27, 2008.




Palestinians transport the body of a Palestinian after Israeli air force attacked Gaza City December 27, 2008.




A Palestinian is rushed to hospital after he was wounded in an Israeli air strike on Gaza City.




A wounded Palestinian woman is rushed into hospital in Gaza City December 27, 2008.




Palestinians help a wounded man after Israeli air force attacked Gaza City December 27, 2008




Bodies of Palestinians are seen at Shifa hospital in Gaza December 27, 2008.




An explosion from an Israeli missile strike in the northern Gaza Strip




Smoke and fire are seen after an Israeli air strike in the northern Gaza Strip December 27, 2008




Palestinians inspects a destroyed Hamas police compounds following an Israeli air strike in Gaza December 27, 2008.




Palestinians inspect the site of an Israeli air strike in Rafah, a town in the southern Gaza Strip.




The leg of a Hamas policeman is seen between the rubbles following an Israeli air strike in Gaza December 27, 2008




Smoke rises after an Israeli bomb exploded in Beit Lahiya in the northern Gaza Strip December 27, 2008.




A Palestinian rescue worker inspects damage on a Hamas police compounds following an Israeli air strike in Gaza December 27




Palestinians inspect the site of an Israeli air strike in the southern town of Rafah.




A Palestinian man cries over the body of his son following an Israeli air strike in Gaza December 27, 2008.




Palestinian medics recover the body of a dead woman from the rubble of a destroyed Hamas police compound following an Israeli air strike in Gaza December 27, 2008



A Hamas policeman asks for help as others try to recover a body from a destroyed Hamas police compounds following an Israeli air strike in Gaza December 27, 2008




A Palestinian Hamas policeman inspects the destroyed former office of Palestinian president Mahmud Abbas.




Bodies of Palestinians are seen at Shifa hospital in Gaza December 27, 2008




Palestinians run for cover following an Israeli missile strike in Rafah, southern Gaza Strip, Saturday, Dec. 27, 2008.(AP)




A wounded Hamas policeman lies on the ground following an Israeli air strike in Gaza December 27, 2008.




The body of a Hamas police officer is transported to hospital in Gaza City December 27, 2008.




Bodies of Palestinians are seen at Shifa hospital in Gaza December 27, 2008




A Palestinian woman wounded in Israeli missile strikes is helped into the emergency area at Shifa hospital in Gaza City, Saturday, Dec. 27, 2008. (AP)




Palestinians gather at the site of a security compound used by the Islamic group Hamas following an Israeli missile strike in Rafah, southern Gaza Strip, Saturday, Dec. 27, 2008.




Bodies of Palestinian Policemen killed in the Israeli airstrike







Allohumma a'izzil muslmiina wal-muslimaat, Allohummanshur mujaahidiina fi kulli makan, Allohumma awshilil 'adzzaba 'alal-kuffaro minal-yahudi wan-nashoro wal-musyrikina wal-murtaddyn

Allohumma afrigh 'alayna shobro waghfirlana min isrofi a'malina wa tsabbit aqdamana fanshurna 'alal-qowmil kafirin wa tawaffana minal-muslimin


Khaybar Khaybar Ya Yahuud, Jaisyu Muhammad Saufa Ya'uud!

Tentang Kita...




Saat demi saat berlalu, setitis demi setitis darah saudara kita yang berada di Palestin, Iraq, dan Afghanistan ditumpahkan. Segolongan besar tidak sedar akan hal ini, dan apa kurangnya bagi yang sedar, hanya mampu menangis dan berdoa untuk mereka. Kita tidak mampu bangkit mengangkat pedang menentang golongan kafir sepertimana Mus’ab bin Umair melindungi panji Islam. Kita lalai dengan zon selesa yang diberikan dan tidak sedar bahawa zon selesa boleh bertukar menjadi zon ‘merah’ secara tiba-tiba.

Perang saraf yang dirancang berjalan dengan lancar sehingga mereka mampu menyebabkan kita mengubah huruf alif ‘ا’ kepada huruf ‘A’ dan penindasan terhadap orang islam dikatakan perkara rutin. Mata ini hanya mampu melihat anak-anak kita disepak-sepak, gadis-gadis kita diratah-ratah dan pemuda-pemuda kita di’anjing-anjing’kan oleh golongan yang dahulunya pernah menuntut ilmu dari kita, menjadikan kita sebagai ikutan dan contoh pada zaman Abbasiyah. Saksikanlah! Bagaimana keadaan kita pada zaman ini! Sungguh! Apabila dikatakan perkataan Islam pada mereka, ‘Cis! Ajaran pengganas!’

Persoalannya, bukan “Mengapa terjadinya perkara ini?”, tetapi “Bagaimana terjadinya perkara ini?”.


Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya umat akhir zaman umpama buih-buih di lautan, banyak, tetapi hancur apabila dihempas ombak.” Rentetan kewafatan Nabi Muhammad, bermulalah era umat akhir zaman. Islam berkembang pesat melalui pentadbiran berlandaskan syariah oleh Khulafa Ar-Rasyidin hingga ke Empayar Turki Uthmaniah. Langit tidak selalu cerah, pembai’ahan Kamal Attartuk iaitu seorang sekularisme, membezakan antara dunia dan akhirat, sebagai pemimpin Turki, menamatkan kegemilangan umat Islam dengan pemansuhan sistem khalifah, pengubahan bahasa Arab dan pengharaman pemakaian hijab. Maka, bermulalah era penderitaan umat islam.

Tetapi, tidak lama selepas itu, cahayaNya tidak pernah padam, datangnya dari Mesir, Imam As-Syahid Hassan Al-Banna, pengasas Ikhwanul-Muslimin, menyimpulkan kembali hati-hati yang sudah terlerai. Perjuangan beliau terhenti setelah beliau dibunuh oleh askar Raja Farouk. Beliau menggariskan 7 faktor-faktor kejatuhan umat Islam, antaranya, percakaran politik, semangat assobiah, perebutan kuasa, perselisihan soal agama, bergelumang dengan kemewahan dan kesenangan terutama dikalangan pemerintah. Hati insan yang dahulunya menyintai Maha Pengasih melebihi kekasih sudah berubah. Arak, perempuan dan judi mula digilai. Mengapa?!

Kerana Al-Quran bukan lagi perlembagaan hidup kita! Nilailah diri kita sendiri, di manakah letaknya kita? ‘Assignment’, ‘chatting’, ‘couple dan sebagainya menyebabkan kita lupa pada Sang Pemberi, kita lupa apa tujuan kita hidup, kita lupa bahawa semua ini adalah pinjaman sementara.

Dulunya, dengan berpaksikan Al-Quran dan As-Sunnah, kita dihormati, disegani dan ditakuti, sehinggakan pada zaman pemerintahan Khalifah Saidina Ali bin Abu Talib, apabila berlakunya konflik dengan Muawiyyah dan ketika itu tentera Kristian cuba mengambil kesempatan, Muawiyyah mengutuskan surat kepada Maharaja Kristian tersebut; “Jangan kau tertipu dengan perbalahan kami. Sekiranya kau menentang Ali, nescaya kau akan lihat orang yang menghukummu itu adalah Muawiyyah.” Akhirnya, tentera Kristian berundur kerana ketakutan. Nah! Kafir yang berundur kerana ketakutan inilah yang sudah memijak-mijak kita sekarang.

Mungkin atas kenikmatan, kesenangan yang kita miliki ini, mungkin menjadi hijab bagi kita untuk merasakan bahaya yang sebenar disebaliknya. Apakah kita masih ingin duduk, meminum kopi, dan bergoyang kaki sambil bergelak ketawa. ‘Enjoy when you are still young, Nevermind!

Adakah mustahil bagi kita untuk menegakkan kembali syiar Islam di dunia ini? Ini semua bukan ditentukan oleh kita sebaliknya Allah S.W.T. Bukankah ini satu kewajipan bagi kita? Ataupun mungkin sekurang-kurangnya kita dapat melaksanakan seperti apa yang diperkatakan oleh Abdul Wahab Azam iaitu, “usaha dakwah mestilah dimulakan dari bawah seperti mana kata Syakib; ‘Tiada cara lain. Ia adalah khemah tanzim dan penyusunan barisan terdidik dengan tarbiyah Islam yang sejati. Bukan dewan perhimpunan atau seminar. Ia adalah dengan api semangat yang merdeka, bukan sinaran bintang. Dirikanlah khemahmu di padang pasir jahiliyah kurun kedua puluh ini dan nyalakanlah apimu supaya ia dilihat oleh orang yang sesat dan terputus hidayah, supaya mereka menuju kepadanya dan bernaung didalam khemah itu.”

Friday, January 2, 2009

Sekitar Kampus: Program PMG

Artikel tentang (Perkampungan Menara Gading) PMG di dalam BERITA HARIAN- Khamis, 01 Januari 2009

Oleh Nurul Farina Nazlan
nfarina@bharian.com.my

Pelajar lepasan SPM bercuti sambil menimba ilmu mengenai alam kampus

---> klik di sini (PMG 9)


SEMUA mengakui teruja untuk mengikuti program Perkampungan Menara Gading (PMG) anjuran Persatuan Kebajikan dan Pendidikan Islam Selangor (Pepias), apatah lagi apabila mendapat sokongan ibu bapa dan guru bertujuan mengisi waktu cuti selepas tamat peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM).

Selepas didedahkan dengan beberapa slot program di Kolej Ke-13, Universiti Putra Malaysia (UPM), Serdang perasaan itu semakin meningkat dan bertukar menjadi seronok kerana banyak pengalaman serta pengetahuan baru ditimba.
Bekas Ketua Pengawas Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Teluk Panglima Garang, Azmir Jais, berkata program PMG adalah pengalaman baru yang mencabar kekuatan diri dan mempunyai kelainan berbanding kegiatan lain yang pernah disertainya.


“Tiga hari berada di sini memberi impak positif dalam hidup saya terutama selepas saling kenal mengenali dan mengikuti aktiviti harian yang mana pengisiannya mendedahkan peserta mengenai budaya ilmu dan berfikiran positif.


“Dulu tidak banyak yang saya tahu mengenai Islam dan tanggungjawab sebagai seorang Muslim. Kini saya gembira kerana mempelajari ilmu agama khususnya kepentingan solat,” katanya.

Sementara itu, Nor Hafiffy Suraya Shafie yang pertama kali mengikuti perkampungan seperti itu melahirkan perasaan gembira dan berterima kasih kepada guru beliau, Radin Mohd Imadudin Radin Abdul Halim kerana membuka peluang dirinya dan rakan menyelami corak hidup di alam kampus menerusi aktiviti seumpama itu.


“Pengalaman dalam PMG tidak pernah saya dapati dari mana-mana program sebelum ini apatah lagi fasilitator Pepias yang berpengetahuan luas dalam membantu kami mengenal alam kampus.

“Suasana di sini juga menyeronokkan kerana kami bukan saja diterapkan dengan ajaran Islam malah turut melakukan kegiatan riadah seperti mandi sungai dan meredah hutan,” katanya.

Radin, berkata PMG banyak memberi pengalaman serta pengajaran berguna sehingga beliau berjaya melangkah ke alam kerjaya dan berjaya menarik pelajar sekolah itu menyertai program berkenaan.

“Saya yakin dengan PMG dan menggalakkan pelajar menyertainya kerana ia memberikan pengalaman berguna khususnya nilai hidup bermasyarakat yang turut didedahkan dalam program ini.

“PMG adalah satu program berteraskan ilmu dan mempunyai wadah tinggi dalam melahirkan generasi berminda kritis dan holistik,” katanya.

Presiden Pepias, Mohd Zulhelmi Abdullah, berkata program di UPM itu adalah alternatif kepada bentuk percutian yang boleh dirancang ibu bapa untuk anak mereka setelah menduduki SPM dan ingin merasai suasana kampus iaitu bercuti sambil menimba ilmu mengenai alam kampus.

“PMG kali ini dijayakan dengan sokongan 26 fasilitator dan 47 urus setia yang terdiri daripada mahasiswa enam institusi pengajian tinggi (IPT) sekitar Lembah Klang.

“Antaranya Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS), Pusat Matrikulasi UIAM Petaling Jaya dan Nilai, Kolej Cybermatic dan Kolej PTPL Ampang,” katanya.

Katanya lagi, antara objektif program itu adalah untuk mendedahkan peserta persediaan awal menghadapi alam kampus, membina perancangan dan kekuatan di dalam hidup serta menekankan tujuan hidup, belajar dan cara bermasyarakat.

Seramai 100 peserta dari seluruh negara yang terdiri daripada lepasan SPM mengikuti program selama tiga hari bermula 19 hingga 21 Disember lalu. Program kesembilan itu dirasmikan bekas Presiden Pepias, Mohd Fadzli Arsad.



Jangan Merajuk Wahai Da'ie


Hidup ini menuntut mujahadah berterusan. Setiap hari pasti ada sahaja perkara yang perlu di usahakan. Seringkas bangun pagi memerlukan kekuatan menolak keseronokan tidur yang lena. Begitu juga dalam kesungguhan mengulangkaji pelajaran, kesabaran melayani kerenah sahabat handai, hinggalah keteguhan mendirikan Islam dalam diri setiap insan. Inilah kehidupan, tidak lari dari, suka duka, perit jerih, dan susah payah. Apatah lagi bagi tiap jiwa yang dalam sedar berikrar menyerahkan diri mereka kepada Allah, menggelar diri sebagai Dai'e, mengajak jiwa-jiwa kembali tunduk pada Allah yang Esa. Malah mereka lagi perlu menunjukkan kesungguhan dalam tiap perkara, mengelak fitnah menimpa...

Yang pastinya, dalam kesungguhan pasti ada mehnah melanda. Dalam saat seronok mengajak manusia kembali ke jalan Allah, kita terlupa bahawa hati-hati itu ada pemegangnya, yang mengawal tutup buka nya ia. Membuatkan kita kecewa dan putus asa apabila usaha tidak membuahkan hasil seperti yang dijangka. Membuatkan kita terlupa tugas kita hanya pemberi peringatan, sedangkan natijahnya di bawah takdir Allah yang Maha Kuasa. Bak kata pepatah `menabur benih di bumi, hasilnya dari Ilahi'. Di saat hati rajuk, mencari hikmah atas apa yang menimpa, Al-Quran menjadi tempat kembali, isinya penuh istimewa, pasti sesuai di setiap keadaan dan masa. Namun, bergantung kepada kesediaan hati itu untuk mengaitkannya dalam kehidupan, mengambil manfaat dari tiap bait Kalamullah...

Siapa sangka, kisah Nabi Yunus a.s yang tidak selalu diceritakan mampu memberi seribu pengertian dalam kehidupan...


"Nabi Yunus menyeru pada kaumnya
Sembahlah Allah Yang Maha Esa

Tinggallah berhala yang tidak bernyawa
Jauhi perbuatan yang sia-sia Seruan Nabi tidak diterima
Nabi diejek dan Nabi dihina

Baginda tidak berputus asa
Walau dicaci walau dihina
Akhirnya Nabi merasa hampa
Umatnya masih menderhaka
Lalu dia pergi membawa hati Ke tepi pantai seorang diri
Kapal pedagang Baginda menumpang
Membawa diri ke rantau orang
Malangnya laut bergelombang
Hampir karam ditengah lautan
Bila diundi Nabi merelakan

Terjun ke laut penuh bergelora
Baginda ditelan ke perut Ikan Nun
Gelap gelita tidak terkira
Sedarlah baginda akan silapnya
Ditarbiyyah Allah sebegitu rupa
Menangislah Nabi penuh duka
Memohon Ampun dari Tuhannya
"


Begitulah kisah seorang Nabi diuji Allah begitu sekali…

Wahai Dai'e Rabbani, cukuplah kisah Nabi Yunus a.s pemujuk diri, jangan diikut rajuk di hati, usah dilayan kecelaruan emosi, tergesa-gesa melarikan diri dari situasi. Melangkahlah dengan penuh hikmah dan kesabaran dalam meneruskan da'wah lillahi. Begitulah di kala Nabi Yunus lari dari kaumnya yang ingkar, rasa marah dan kecewa hingga terlupa tugas beliau menyampaikan ajaran yang hasilnya adalah dari Tuhan.
Menyoroti kehidupan Dai'e, tidak ubah seperti kisah ini, siapalah kita meletakkan hidayah dihati manusia kerana ia adalah urusan Ilahi, hanya usaha yang akan dipersoalkan nanti. Hadamlah kalam Allah apabila Dia berfirman:

"Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Katakanlah:
"Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mahu mengambil jalan kepada Tuhannya"

(Al-Furqan:56-57)

Dalam kegelapan perut ikan Nun, hati Nabi Yunus a.s mulai bergerak bertasbih kepada Allah, memohon taubat kerana putus asa dengan rahmat Tuhannya sambil berkata:

"Bahawa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"
(Al-Anbiyaa':87)

Dengan ketulusan hati berdoa, mengakui kesempurnaan ketuhanan dari sebarang kekurangan dan kelemahan, mengakui kezaliman diri, akhirnya taubat Nabi Yunus a.s di terima. Allah menyelamatkan beliau dari kecelakaan mati di dalam perut ikan Nun kepada kesejahteraan hidup bersama kaumnya yang kembali kepada jalan Ilahi. Dengan rahmat dan kasih sayang Allah, segalanya mungkin terjadi, asalkan hati jernih mengharap redhaNya. Apa lagi yang Dai'e mahukan selain ketenangan dalam kehidupan seharian. Walaupun penuh ujian, hati penuh taubat mengakui kesalahan…




Inilah Dai'e Rabbani, tidak takut menghadapi salah, tetapi lekas kembali kepada Allah yang Maha Pemurah. Memujuk hati mencari hikmah mengakui kelemahan insani. Berbekal ibadat di kala senang, menjadi keselamatan di waktu susah. Tabah dan sabar dalam berdakwah tanpa mengira ketidakberhasilan hidayah, kerana tiap langkah di atas jalan ini adalah kejayaan...